Apa itu ISO 22001:2018?
ISO 22001:2018 adalah standar yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola keamanan pangan di seluruh rantai pasokan. Standar ini menggabungkan elemen-elemen dari ISO 9001 (sistem manajemen mutu) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), sehingga memberikan pendekatan yang komprehensif dalam memastikan bahwa produk pangan aman untuk dikonsumsi.
Standar ini dirancang untuk membantu organisasi di seluruh atau di berbagai rantai pasokan makanan mulai dari produsen hingga penyedia makanan dan minuman. Organisasi mengidentifikasi, mencegah, dan mengendalikan bahaya keamanan pangan. Dengan kata lain memastikan bahwa makanan yang diproduksi aman untuk dikonsumsi.
Prinsip Dasar
ISO 22001 didasarkan pada beberapa prinsip utama:
- Analisis Bahaya (Hazard Analysis) : Identifikasi bahaya biologis, kimia, dan fisik yang mungkin terjadi dalam proses produksi pangan.
- Penetapan Titik Kendali Kritis (Critical Control Points – CCPs) : Menentukan titik-titik dalam proses di mana bahaya dapat dikendalikan atau dihilangkan.
- Batas Kritis (Critical Limits) : Menetapkan batas aman untuk setiap CCP.
- Pemantauan (Monitoring) : Memastikan CCPs berfungsi sebagaimana mestinya.
- Tindakan Korektif (Corrective Actions) : Langkah-langkah yang diambil jika terjadi penyimpangan.
- Verifikasi (Verification) : Memastikan sistem berjalan efektif.
- Dokumentasi (Documentation) : Mencatat semua prosedur dan hasil untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Tujuan dan Manfaat
ISO 22001:2018 bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko keamanan pangan sehingga produk yang dihasilkan aman bagi konsumen.
Sertifikasi ISO 22001:2018 memberikan bukti bahwa produk dan proses produksi suatu organisasi memenuhi standar keamanan pangan internasional. Ini tidak hanya memberikan kepercayaan kepada konsumen, tetapi juga memastikan bahwa organisasi mematuhi undang-undang yang berlaku. Manfaatnya sebagai berikut :
- Menjamin Keamanan Pangan: ISO 22001 bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan keamanan pangan, sehingga produk yang dihasilkan aman untuk konsumen.
- Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan: Dengan sertifikasi ISO 22001, perusahaan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan pangan, yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan kata lain pelanggan dapat yakin bahwa produk pangan aman dikonsumsi
- Kepatuhan terhadap Regulasi atau Hukum: Standar ini membantu organisasi untuk mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku di negara masing-masing terkait keamanan pangan. Memastikan organisasi memenuhi persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.
- Efisiensi Operasional: Penerapan ISO 22001 dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi risiko kontaminasi dan meningkatkan proses produksi. Proses yang terstandarisasi mengurangi risiko kesalahan.
- Komunikasi yang Jelas : Memastikan komunikasi yang efektif di seluruh rantai pasok.
- Ketertelusuran : Mengidentifikasi dampak organisasi terhadap keamanan pangan dalam rantai pasok.
- Pengurangan Biaya : Sistem yang lebih efisien dapat mengurangi biaya operasional.
- Peningkatan Kinerja Bisnis : Meningkatkan kinerja bisnis yang berkelanjutan sejalan dengan kebijakan dan tujuan keamanan pangan.
- Akses Pasar Global : Sertifikasi ISO 22000 diakui secara internasional, memudahkan ekspor produk ke pasar global.
- Manajemen Risiko : Identifikasi dan pengendalian bahaya keamanan pangan secara proaktif.
Elemen Utama
ISO 22001 mencakup beberapa elemen penting, antara lain:
- Konteks Organisasi: Memahami konteks internal dan eksternal yang mempengaruhi sistem manajemen keamanan pangan.
- Kepemimpinan: Komitmen dari manajemen puncak untuk mendukung dan menerapkan sistem manajemen keamanan pangan.
- Perencanaan: Identifikasi risiko dan peluang yang dapat mempengaruhi keamanan pangan.
- Dukungan: Sumber daya yang diperlukan untuk mendukung sistem manajemen, termasuk pelatihan dan kesadaran karyawan.
- Operasi: Proses yang diperlukan untuk memastikan keamanan pangan selama seluruh rantai pasokan.
- Evaluasi Kinerja: Memantau dan mengukur efektivitas sistem manajemen keamanan pangan.
- Perbaikan Berkelanjutan: Proses untuk meningkatkan sistem manajemen secara berkelanjutan.
- Komunikasi Interaktif: Menekankan pentingnya komunikasi yang efektif di seluruh rantai pasokan makanan untuk memastikan bahwa semua bahaya keamanan pangan diidentifikasi dan dikendalikan dengan baik.
- Sistem Manajemen: Mengintegrasikan prinsip-prinsip manajemen seperti yang ada dalam ISO 9001, termasuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peningkatan berkelanjutan.
- Prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points): Melibatkan analisis bahaya dan penentuan titik kendali kritis untuk memastikan keamanan pangan.
- Program Prasyarat (Prerequisite Programs – PRP): Meliputi praktik dasar seperti kebersihan, sanitasi, dan pengendalian lingkungan yang mendukung keamanan pangan.
Penerapan
Untuk menerapkan ISO 22001:2018, organisasi perlu mengembangkan, dokumentasi, mengimplementasikan, dan memelihara sistem manajemen keamanan pangan yang efektif. Dalam penerapannya, organisasi harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
- Analisis Risiko: Melakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat mempengaruhi keamanan pangan.
- Pengembangan Prosedur: Mengembangkan prosedur dan kebijakan yang sesuai untuk mengelola risiko yang teridentifikasi.
- Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang praktik keamanan pangan dan prosedur yang harus diikuti.
- Audit Internal: Melakukan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa sistem manajemen berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar.
- Tindakan Perbaikan: Mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian dalam sistem manajemen.
Dalam penerapannya juga melibatkan:
- Penentuan standar food safety.
- Penggunaan standar penggunaan GMO (Genetically Modified Organism).
- Penerapan SOP produksi.
- Penyediaan auditor penjamin mutu.
Manfaat Penerapan
- Meningkatkan Kepercayaan Konsumen: Dengan memastikan bahwa produk makanan aman untuk dikonsumsi, organisasi dapat pula meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka.
- Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi: Membantu organisasi mematuhi peraturan dan persyaratan hukum terkait keamanan pangan.
- Meningkatkan Efisiensi Operasional: Dengan mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya keamanan pangan, organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko kontaminasi pangan.
- Membuka Peluang Pasar Baru: Sertifikasi ISO 22000 dapat membuka akses ke pasar baru yang menuntut standar keamanan pangan yang tinggi.
Struktur dan Klausul
terdiri dari 10 klausul utama:
1. Ruang Lingkup (Scope) :
Menjelaskan cakupan penerapan standar dalam organisasi.
2. Referensi Normatif (Normative References) :
Daftar dokumen referensi yang digunakan dalam standar.
3. Istilah dan Definisi (Terms and Definitions) :
Menjelaskan istilah-istilah kunci yang digunakan dalam standar.
4. Konteks Organisasi (Context of the Organization) :
Organisasi harus memahami lingkungan internal dan eksternal yang memengaruhi sistem manajemen keamanan pangan.
5. Kepemimpinan (Leadership) :
Manajemen puncak harus menunjukkan komitmen terhadap keamanan pangan dan menetapkan kebijakan keamanan pangan.
6. Perencanaan (Planning) :
Organisasi harus mengidentifikasi risiko dan peluang, serta menetapkan tujuan keamanan pangan.
7. Dukungan (Support) :
Menyediakan sumber daya yang diperlukan, termasuk SDM, infrastruktur, dan komunikasi.
8. Operasi (Operation) :
Proses inti yang meliputi analisis bahaya, penetapan rencana HACCP, dan pengendalian operasional.
9. Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation) :
Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi sistem manajemen keamanan pangan.
10. Peningkatan (Improvement) :
Tindakan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas sistem.
Kesimpulan
ISO 22001 adalah alat yang sangat penting bagi organisasi yang terlibat dalam industri pangan. Dalam hal ini, dengan menerapkan standar ini, perusahaan tidak hanya dapat memastikan keamanan produk mereka, akan tetapi juga meningkatkan reputasi dan kepercayaan pelanggan. Dalam jangka panjang, tentunya implementasi yang efektif dari ISO 22001 dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi konsumen dan meningkatkan keberlanjutan bisnis.
Oleh sebab itu, ISO 22001:2018 menjadi alat penting untuk memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi. Sebagai hasilnya, risiko bagi konsumen dapat dikurangi dan kepercayaan terhadap produk-produk yang dihasilkan meningkat.
ISO 22001 dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi dalam industri makanan, dari pada hanya perusahaan besar saja, mulai dari produsen, pengolah, pengepak, penyimpanan, hingga distributor dan pengecer. Dengan pemikiran ini, standar ini memastikan bahwa setiap langkah dalam rantai pasokan makanan diawasi dengan ketat untuk memastikan keamanan produk akhir.
Di samping itu, ISO 22001 juga kompatibel dengan standar sistem manajemen lainnya, seperti ISO 9001, sehingga memungkinkan integrasi yang mudah dengan sistem manajemen mutu yang sudah ada. Dalam situasi ini, dengan menerapkan ISO 22001, organisasi tidak hanya memastikan keamanan produk mereka tetapi juga, dengan nyata, menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik terbaik dalam industri makanan, yang pada akhirnya meningkatkan reputasi dan daya saing di pasar global.
ISO 22001 adalah standar yang penting bagi organisasi dalam rantai pasok makanan untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi konsumen. Mengingat bahwa dengan mengadopsi standar ini, organisasi tidak hanya meningkatkan kepercayaan pelanggan akan tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap regulasi. Dalam kenyataannya, penerapan ISO 22001 memerlukan komitmen dari seluruh level organisasi dan pendekatan sistematis untuk mengelola risiko keamanan pangan.
ISO 22001 | IRQA Indonesia | ISO.org