Pendahuluan
Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen IRQA Indonesia memberikan jasa penilaian kesesuaian terhadap sistem manajemen mutu untuk keperluan audit pihak kedua ataupun sertifikasi berbasis pada penerapan standar Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System, QMS) – ISO 9001:2015 dan juga memberikan nilai positif dengan mengupayakan peningkatan sistem manajemen secara menyeluruh dalam rangka mencapai jaminan mutu dan kepuasan pelangan dengan kinerja proses yang lebih efektif dan efisien. LSSM IRQA Indonesia berpedoman pada SNI ISO/IEC 17021-1:2015 dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
ISO 9001 adalah standar Sistem Manajemen Mutu (QMS) yang diakui secara internasional dan dapat menguntungkan organisasi. Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001 dirancang untuk menjadi alat peningkatan bisnis perusahaan.
Ketika Anda mensertifikasi ISO 9001, Anda akan bergabung dengan jutaan organisasi secara global yang telah meningkatkan bisnis mereka dengan standar sistem manajemen ini. ISO 9001 tidak hanya diakui secara internasional sebagai Sistem Manajemen Mutu (QMS) yang paling banyak diadopsi di dunia, tetapi juga alat peningkatan bisnis yang kuat.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 akan membantu Anda untuk terus memantau dan mengelola kualitas di seluruh bisnis Anda sehingga Anda dapat mengidentifikasi area untuk perbaikan. Secara internasional, ini adalah sistem kualitas pilihan!
Standar ini memberikan kerangka kerja yang dapat digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan mereka memenuhi kebutuhan pelanggan serta persyaratan peraturan yang berlaku, dengan fokus pada peningkatan kepuasan pelanggan dan perbaikan berkelanjutan.
Manfaat yang didapat :
- Terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)
- Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dari organisasi dengan memenuhi persyaratan pelanggan.
- Tata kelola sumberdaya yang lebih efektif, sistematis, terukur dan terkendali
- Secara berkelanjutan dapat meningkatkan struktur organisasi
- Meningkatkan kinerja organisasi sehingga lebih kompetitif di tengah persaingan global.
- Perbaikan kinerja dalam hal komunikasi, perencanaan, dokumentasi dan fungsi monitoring.
1. Latar Belakang dan Tujuan ISO 9001:2015
ISO 9001 pertama kali diterbitkan pada tahun 1987 dan telah mengalami beberapa revisi untuk mengikuti perkembangan industri dan kebutuhan bisnis. Revisi terbaru, ISO 9001:2015, menggantikan versi sebelumnya, yaitu ISO 9001:2008.
Tujuan utama dari standar ini adalah:
- Menyediakan sistem manajemen mutu yang fleksibel dan efisien.
- Meningkatkan Kepuasan Pelanggan melalui pemenuhan persyaratan kebutuhan pelanggan dan peraturan. Dengan menerapkan sistem manajemen mutu yang baik.
- Mendorong pendekatan berbasis risiko untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu.
- Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Dengan menerapkan sistem manajemen mutu yang baik, organisasi dapat lebih memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Meningkatkan Proses Internal: Standar ini mendorong organisasi untuk terus secara berkelanjutan memperbaiki proses dan prosedur bisnis organisasi.
- Meningkatkan Keterlibatan Karyawan: Dengan melibatkan karyawan dalam proses manajemen mutu, organisasi dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas.
- Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti: ISO 9001:2015 mendorong penggunaan data dan informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik.
2. Prinsip-Prinsip ISO 9001:2015
ISO 9001:2015 didasarkan pada tujuh prinsip manajemen mutu berikut:
- Fokus pada Pelanggan – Organisasi harus memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan serta meningkatkan kepuasan mereka.
- Kepemimpinan – Manajemen puncak harus berkomitmen dalam menetapkan visi dan tujuan organisasi terkait mutu.
- Keterlibatan Personil – Semua karyawan dalam organisasi harus diberdayakan dan dilibatkan dalam peningkatan sistem manajemen mutu.
- Pendekatan Proses – Mengelola aktivitas sebagai proses yang saling terkait untuk mencapai hasil yang efisien.
- Peningkatan Berkelanjutan – Komitmen untuk terus meningkatkan kinerja sistem manajemen mutu.
- Pendekatan Berbasis Bukti dalam Pengambilan Keputusan – Keputusan harus didasarkan pada analisis data dan informasi yang akurat.
- Manajemen Hubungan – Menjaga hubungan baik dengan pemasok, mitra, dan pihak berkepentingan lainnya.
3. Klausul dalam ISO 9001:2015
ISO 9001:2015 menggunakan struktur Annex SL, yang memudahkan integrasi dengan standar manajemen lainnya seperti ISO 14001 (Lingkungan) dan ISO 45001 (Kesehatan & Keselamatan Kerja). Standar ini terdiri dari 10 klausul, di mana klausul 4–10 berisi persyaratan inti sistem manajemen mutu:
- Klausul 1: Ruang Lingkup
Menjelaskan cakupan penerapan ISO 9001:2015 dalam organisasi.
- Klausul 2: Referensi Normatif
Mengacu pada dokumen standar yang berkaitan.
- Klausul 3: Istilah dan Definisi
Menjelaskan istilah yang digunakan dalam standar ini.
- Klausul 4: Konteks Organisasi
- Memahami organisasi dan konteksnya.
- Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan.
- Menentukan ruang lingkup sistem manajemen mutu.
- Klausul 5: Kepemimpinan
- Komitmen kepemimpinan dalam mengembangkan dan mendukung sistem manajemen mutu.
- Fokus pada kebijakan mutu dan tanggung jawab manajemen puncak.
- Klausul 6: Perencanaan
- Pendekatan berbasis risiko dalam perencanaan.
- Menetapkan tujuan mutu dan perencanaan untuk mencapainya.
- Klausul 7: Dukungan
- Pengelolaan sumber daya (manusia, infrastruktur, lingkungan kerja).
- Kompetensi, kesadaran, komunikasi, dan informasi terdokumentasi.
- Klausul 8: Operasi
- Perencanaan dan pengendalian operasional.
- Pengelolaan persyaratan produk dan layanan.
- Pengendalian produksi dan penyediaan layanan.
- Klausul 9: Evaluasi Kinerja
- Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja sistem mutu.
- Audit internal dan tinjauan manajemen.
- Klausul 10: Peningkatan
- Perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen mutu.
- Tindakan perbaikan dan pengelolaan ketidaksesuaian.
4. Struktur ISO 9001:2015
ISO 9001:2015 mengikuti struktur yang dikenal sebagai High-Level Structure (HLS), yang memudahkan integrasi dengan standar manajemen lainnya. Berikut adalah elemen-elemen kunci dari standar ini:
- Konteks Organisasi: Memahami konteks internal dan eksternal yang mempengaruhi tujuan dan strategi organisasi.
- Kepemimpinan: Peran penting manajemen puncak dalam memimpin dan mendukung sistem manajemen mutu.
- Perencanaan: Menetapkan tujuan mutu dan merencanakan tindakan untuk mencapainya.
- Dukungan: Memastikan sumber daya yang diperlukan tersedia, termasuk pelatihan dan kesadaran karyawan.
- Operasi: Mengelola proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk dan jasa.
- Evaluasi Kinerja: Memantau, mengukur, dan menganalisis kinerja sistem manajemen mutu.
- Perbaikan: Mengidentifikasi dan mengambil tindakan untuk meningkatkan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.
5. Manfaat Penerapan ISO 9001:2015
Mengadopsi ISO 9001:2015 memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, antara lain:
- Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui layanan yang lebih konsisten dan berkualitas tinggi.
- Meningkatkan efisiensi operasional dengan mengoptimalkan proses yang lebih terdokumentasi dan terstruktur serta mengurangi pemborosan.
- Meningkatkan keterlibatan karyawan dengan peran dan tanggung jawab yang lebih jelas.
- Membantu kepatuhan terhadap regulasi Hukum yang berlaku di industri tertentu dan Memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku dan relevan.
- Mendorong budaya perbaikan berkelanjutan yang berfokus pada efisiensi dan efektivitas.
- Reputasi dan Kredibilitas: Meningkatkan citra organisasi di mata pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis.
- Peningkatan Kualitas: Produk dan layanan yang lebih baik.
- Peningkatan Kinerja Organisasi : Pendekatan berbasis risiko dan peningkatan berkelanjutan membantu organisasi mencapai tujuan mereka.
- Peluang Pasar: Meningkatkan daya saing di pasar global dengan sertifikasi internasional dan membuka peluang pasar baru.
6. Siklus PDCA
ISO 9001:2015 menggunakan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) sebagai pendekatan untuk mencapai peningkatan berkelanjutan:
- Plan (Rencanakan): Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi.
- Do (Lakukan): Menerapkan proses yang telah direncanakan.
- Check (Periksa): Memantau dan mengukur proses serta produk terhadap kebijakan, tujuan, dan persyaratan, serta melaporkan hasilnya.
- Act (Tindak Lanjut): Mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja proses secara berkelanjutan.
7. Proses Sertifikasi ISO 9001:2015
Untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, organisasi harus melalui beberapa tahapan berikut:
- Persiapan dan Perencanaan
- Menentukan ruang lingkup sistem manajemen mutu.
- Melakukan analisis kesenjangan terhadap persyaratan ISO 9001:2015.
- Penerapan Sistem Manajemen Mutu
- Membuat kebijakan mutu dan dokumentasi yang diperlukan.
- Melakukan pelatihan bagi karyawan.
- Menerapkan sistem dalam operasional sehari-hari.
- Audit Internal
- Melakukan audit internal untuk mengevaluasi kesesuaian sistem dengan standar.
- Tinjauan Manajemen
- Manajemen puncak meninjau hasil audit dan menentukan perbaikan yang diperlukan.
- Sertifikasi oleh Badan Sertifikasi
- Audit tahap 1: Evaluasi dokumentasi dan kesiapan organisasi.
- Audit tahap 2: Evaluasi implementasi sistem dan kepatuhan terhadap ISO 9001:2015.
- Jika lulus, sertifikat ISO 9001:2015 diterbitkan.
- Audit Surveilans dan Recertification
- Audit surveilans dilakukan setiap tahun untuk memastikan kepatuhan berkelanjutan.
- Recertification dilakukan setiap 3 tahun sekali.
8. Kesimpulan
ISO 9001:2015 adalah standar sistem manajemen mutu yang membantu organisasi meningkatkan kualitas produk dan layanan, kepuasan pelanggan, serta efisiensi operasional. Dengan mengadopsi pendekatan berbasis risiko dan perbaikan berkelanjutan, standar ini dapat diterapkan oleh berbagai jenis organisasi di berbagai sektor industri. Sertifikasi ISO 9001:2015 dapat meningkatkan daya saing dan kredibilitas organisasi di pasar global.
ISO 9001:2015 dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi, tanpa memandang ukuran, jenis, atau sektor industri. Penerapan standar ini membantu organisasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka dan memenuhi harapan serta persyaratan pelanggan secara konsisten sehingga menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar
LSSM IRQA Indonesia menyediakan layanan Sertifikasi Sistem Manajemen berdasarkan standar ISO 9001 untuk ruang lingkup sebagai berikut :
- Kimia, Produk Kimia Dan Serat (12)
- Mesin dan Peralatan (18)
- Konstruksi (28)
- Pengangkutan, Penyimpanan dan Komunikasi (31)
- Jasa Engineering (34)
- Jasa Lainnya (35)
ISO 9001 | IRQA Indonesia | ISO.org